April 22, 2024 by Muhammad Riski
Lebaran telah usai, momen penuh berkah dan kebersamaan kini tinggal kenangan. Namun, bagi sebagian orang, momen ini juga meninggalkan jejak dalam keuangan, yaitu pengeluaran yang meningkat. Tak jarang, dompet pun menipis dan keuangan menjadi tidak stabil.
Suasana hari raya memang sangat menyenangkan, hingga sering membuat kita tak mau ambil pusing untuk banyak berhitung. Selama rupiah masih terlihat di dalam dompet dan rekening, tak ada masalah. Bisa dibilang hal tersebut merupakan momen impulsif yang lazim melanda setiap orang di kala libur panjang. Alasannya sendiri sederhana, ingin menghibur diri dan juga orang-orang di sekitar kita. Kita sering lupa bahwa setelah hari-hari santai tersebut, kita akan kembali ke dalam rutinitas normal yang juga membutuhkan banyak biaya rutin.
Namun, jangan khawatir! Berikut beberapa tips untuk mengatur keuangan pasca Lebaran agar terhindar dari krisis finansial dan tetap menjaga keberkahan:
Evaluasi Pengeluaran Lebaran
Luangkan waktu untuk mencatat semua pengeluaran selama Lebaran, mulai dari belanja makanan, baju, THR, hingga biaya mudik dan wisata. Kategorikan pengeluaran berdasarkan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Lakukan analisis mendalam terhadap pos-pos pengeluaran yang berlebihan dan identifikasi penyebabnya. Apakah karena adanya tradisi atau kebiasaan baru yang muncul saat Lebaran? Atau karena faktor lain seperti inflasi harga barang dan jasa? Dengan memahami pola pengeluaran, kamu dapat mengambil langkah-langkah korektif untuk menghindari pengeluaran berlebihan di masa depan.
Prioritaskan Kebutuhan Primer
Setelah melakukan evaluasi, susunlah kembali daftar prioritas pengeluaran kamu. Pastikan kebutuhan primer seperti makanan, tagihan, dan cicilan terpenuhi terlebih dahulu. Hindari menunda pembayaran tagihan atau cicilan agar tidak menimbulkan bunga atau denda yang memberatkan. Tunda pengeluaran sekunder dan tersier yang tidak mendesak, seperti pembelian gadget baru atau liburan mewah. Ingatlah bahwa prioritas utama adalah menstabilkan kondisi keuangan kamu pasca Lebaran.
Lunasi Utang Lebaran
Salah satu langkah penting dalam mengatur keuangan pasca Lebaran adalah melunasi utang yang timbul selama periode tersebut. Utang Lebaran, baik dalam bentuk pinjaman tunai maupun kartu kredit, dapat menjadi beban finansial yang signifikan jika tidak segera dilunasi. Buatlah rencana pelunasan utang yang realistis dan konsisten dengan kemampuan keuangan kamu. Prioritaskan utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu untuk meminimalkan beban bunga. Hindari mengambil utang baru untuk menutupi utang lama, karena hal ini hanya akan memperburuk situasi keuangan kamu.
Kembali ke Anggaran Rutin
Setelah Lebaran, kembalilah ke anggaran keuangan bulanan yang telah kamu buat sebelum periode tersebut. Lakukan penyesuaian anggaran jika diperlukan, berdasarkan evaluasi pengeluaran Lebaran. Pastikan pengeluaran kamu tidak melebihi pemasukan. Gunakan aplikasi pencatat keuangan untuk membantu melacak pengeluaran dan pemasukan dengan lebih mudah dan akurat.
Kebiasaan mencatat pengeluaran atau kondisi keuangan secara teratur ternyata punya dampak sangat baik. Kita akan melatih alam bawah sadar selalu jeli tentang pengeluaran, dan bukan tak mungkin melatih kita untuk bisa melihat peluang baru dalam menambah penghasilan. Karena penghasilan tersebut juga kita peroleh lewat tabungan yang kita miliki, misalnya kita menyimpan uang di deposito bunga tertinggi.
Sisihkan Dana Darurat
Salah satu langkah penting dalam membangun keuangan yang stabil adalah memiliki dana darurat. Dana darurat dapat digunakan untuk situasi-situasi tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kerusakan rumah. Idealnya, dana darurat setara dengan 3-6 bulan pengeluaran bulanan kamu. Sisihkan sebagian dari pendapatan kamu setiap bulan untuk membangun dana darurat. Simpan dana darurat di tempat yang aman dan mudah diakses.
Mulai Menabung Kembali
Meskipun Lebaran mungkin telah menguras tabungan kamu, mulailah menabung kembali sesegera mungkin. Menabung secara rutin, meskipun dalam jumlah kecil, dapat membantumu mencapai tujuan keuangan kamu di masa depan. Gunakan aplikasi pencatat keuangan untuk membantu kamu melacak tabungan dan mengatur keuangan dengan lebih disiplin. Ingatlah bahwa menabung adalah kunci untuk mencapai stabilitas keuangan dan mewujudkan impian kamu.
Jika kamu ingin menabung dalam bentuk deposito, kamu bisa coba Deposito WOW dari Bank Neo Commerce. Dengan imbalan bunga yang cukup kompetitif, kamu juga bisa memilih deposito yang memiliki periode sangat fleksibel, yang bahkan bisa berjangka waktu hanya 7 hari. Menarik, bukan?
Hindari Belanja Impulsif
Salah satu faktor utama yang dapat menguras keuangan kamu adalah belanja impulsif. Hindari keinginan untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, terutama pada saat Lebaran ketika banyak promo dan diskon yang menggoda. Buatlah daftar belanja sebelum berbelanja dan patuhi daftar tersebut. Tunggu beberapa saat sebelum membeli barang yang diinginkan untuk memastikan benar-benar dibutuhkan. Pertimbangkan alternatif yang lebih murah atau hemat biaya sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu.
Bersabar adalah strategi jitu yang berlaku dalam banyak hal di kehidupan kita. Jika kamu memiliki cita-cita untuk memiliki sesuatu, maka tempatkan sikap sabar dalam strategi keuangan. Bahwa tidak semua hal harus dapat kamu penuhi dalam waktu yang cepat. Selalu bijak untuk memilah mana yang memang esensial atau hanya sekadar komplementer. Jika semua kebutuhan dasar sudah tercukupi, yakinlah bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Cari Penghasilan Tambahan
Jika memungkinkan, carilah penghasilan tambahan untuk memperkuat keuangan kamu. Manfaatkan waktu luang kamu untuk melakukan pekerjaan sampingan atau freelance. Jual barang-barang yang tidak terpakai untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Ada banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan di era digital ini, seperti menjadi influencer media sosial, penulis online, atau penerjemah.
Download aplikasi neobank di PlayStore dan App Store untuk bantu kamu mengelola keuangan dengan lebih baik.
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).