Para pakar investasi berpengalaman sering merekomendasikan diversifikasi investasi untuk dilakukan para investor, khususnya investor pemula. Karena, diversifikasi investasi penting dilakukan supaya bisa meminimalisir kerugian investasi.
Diversifikasi investasi menjadi senjata paling ampuh dalam memaksimalkan keuntungan serta meminimalisir risiko kerugian. Sebenarnya, apa itu diversifikasi investasi, dan bagaimana cara mengoptimalkannya?
Apa Itu Diversifikasi Investasi?
Strategi investasi diperlukan untuk membantu mencapai tujuan, mengembangkan aset, hingga meminimalisir risiko. Kamu butuh menyusun pembagian portofolio, menghitung aset, menganalisis risiko, hingga keseimbangan antara modal dan imbal balik dengan diversifikasi.
Diversifikasi investasi adalah cara untuk menaruh dana pada beberapa jenis instrumen investasi. Tujuannya untuk mengurangi risiko kerugian. Memang pasti setiap orang ingin mendapat keuntungan besar saat berinvestasi, tapi mentang-mentang ada satu instrumen yang menguntungkan lalu kamu menaruh seluruh uangmu di sana semua. Jangan sampai seperti itu.
Mengapa Harus Melakukan Diversifikasi Investasi?
Instrumen investasi ada banyak jenisnya, di antaranya ada deposito, emas, reksa dana, obligasi, saham, properti, dan lain sebagainya.
Sebaiknya, investor tidak cuma mengandalkan satu jenis investasi. Diversifikasi adalah teknik berinvestasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda. Jadi, kamu bisa menaruh dana di lebih dari satu instrumen.Misalnya, kamu sudah berinvestasi di reksa dana lalu, juga punya investasi emas dan saham.
Diversifikasi penting dilakukan sebagai back up plan alias jaga - jaga. Kalau punya beberapa jenis investasi, kamu bisa mengantisipasi risiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Sebagai contoh, kamu punya reksa dana, emas, dan saham. Kalau saham sedang turun, yang lain bisa naik. Jadi, kamu masih dapat untung.
Kamu juga bisa tetap punya satu instrumen, tapi sektornya berbeda. Investasi di instrumen saham namun kamu beli saham di perusahaan a, b, dan c. Performa ketiga perusahaan pasti akan berbeda.
Kamu tidak bisa mengandalkan satu investasi. Karena nilainya bergerak dinamis, kalau hanya punya satu instrumen. Ketika instrumen tersebut nilainya sedang jatuh, maka kamu akan sangat rugi.
Usahakan juga kamu punya instrumen investasi paling aman sebagai pegangan. keuntungannya stabil. Sehingga investasi tersebut bisa jadi bekal ketika yang lain kurang menguntungkan.
Baca juga: Cara Mudah Nikmati 5 Keuntungan Investasi Emas
Bagaimana Cara Melakukan Diversifikasi Investasi?
1. Tentukan perbandingan rasio untuk setiap investasi
Tentukan rasio dari setiap instrumen investasi yang kamu miliki dalam portofolio setelah menentukan produk investasi. Teknik perpaduan dari berbagai jenis aset dalam portofolio investasi yang kamu miliki akan membuat laba yang diperoleh makin meningkat, dan sekaligus meminimalisir risiko.
Contoh diversifikasi investasi bagi pemula, misalkan rasio alokasi aset di dalam portofolio investasi yang kamu miliki sebesar 100%. Jangan semuanya ditaruh di saham atau reksa dana saja. Kamu bisa membaginya ke dalam 60% saham, 20% properti, dan 20% reksa dana.
Atau, kamu bisa memadukannya masing-masing 10% untuk emas dan saham, 30% untuk P2P Lending, serta 50% reksa dana. Alokasi dapat bersifat dinamis sesuai keadaan dan profil risiko.
2. Bedakan setiap instrumen investasi yang kamu pilih
Cara selanjutnya adalah bedakan instrumen investasi yang kamu pilih. Sebagai contoh, jika kamu berinvestasi reksa dana, sebar uangmu ke berbagai produk reksa dana, seperti saham, pasar uang, serta obligasi.
Satu tips yang bisa diterapkan yaitu memilih investasi yang tingkat return yang berbeda pula. Namun, perlu diketahui bahwa return yang tinggi juga memiliki risiko yang tinggi.
Selain itu, pilihlah investasi di sektor yang berbeda. Misalkan, saat berinvestasi saham. Pilih saham dengan industri yang berbeda-beda. Tidak hanya punya saham di industri perbankan saja, namun coba untuk memiliki saham lain di industri manufaktur atau FMCG mungkin.
3. Rutin mengatur ulang portofolio
Agar berjalan lancar, cobalah rutin untuk memeriksa diversifikasi portofolio investasi yang dimiliki. Karena, melakukan diversifikasi investasi tak hanya bisa dilakukan sekali.
Misalkan, kamu tahu saham sedang turun. Alokasikan banyak dana untuk membelinya. Selain itu, ketika apa itu investasi berjangka pendek atau panjang tujuannya sudah tercapai, kamu bisa menyalurkan alokasi dana ke tempat lain untuk investasi jangka panjang.
Baca juga: Apa itu Reksadana? Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Bedanya dengan Produk Investasi Lain
4. Pastikan portofolio investasi yang dimiliki sesuai profil risiko.
Salah satu pertimbangan dalam penentuan diversifikasi investasi adalah sesuaikan dengan profil risiko. Karena, memang banyak investasi menguntungkan yang bisa kamu pilih.
Tapi jangan sembarangan untuk menentukannya. Sesuaikan investasi yang dipilih dengan profil risikomu. Profil risiko adalah kemampuan untuk menerima risiko dari investasi.
Ada tiga tipe profil risiko, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Yuk simak pembahasannya:
a. Tipe konservatif
Tipe konservatif adalah profil risiko bagi mereka yang tidak bisa menerima perubahan ekstrim dan lebih suka memperoleh imbal hasil yang stabil. Walaupun tidak banyak.
b. Tipe moderat
Profil risiko ini cocok bagi mereka yang mampu menerima risiko yang cukup tinggi namun belum berani terlalu agresif mencari imbal hasil.
c. Tipe agresif
Tipe agresif adalah gabungan dari keduanya. Orang-orang dengan profil risiko ini berani mengambil risiko tinggi agar memperoleh imbal hasil maksimal.
Itulah tadi beberapa pengertian, alasan, dan cara untuk melakukan diversifikasi investasi. Jangan ditunda, kini saatnya kamu untuk melakukan diversifikasi investasi, sekecil apapun itu, agar mendapat keuntungan berlipat ganda di lain hari.
Mendapat keuntungan berlipat ganda memang dambaan setiap orang, dan harus jeli melihat peluang investasi. Pilih yang aman dan menguntungkan.
Download aplikasi neobank di PlayStore dan App Store. Buka Deposito WOW, atau Deposito Flexi sekarang!
***
Info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai tabungan di neobank, kunjungi bit.ly/neotabungandeposito
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)