• Home
  • Berita
Waspada, Tren Social Engineering Menyalahgunakan AI
Waspada, Tren Social Engineering Menyalahgunakan AI





Teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) telah mengalami kemajuan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Keberadaan AI memiliki potensi mengubah fundamental berbagai industri, salah satunya adalah industri perbankan.

Selain menjadi inovasi yang disruptif, penerapan berbasis AI tersebut dapat membawa ancaman yang berbahaya. Terdapat kekhawatiran mengenai etika, privasi, dan dampak teknologi AI yang dengan mudah disalahgunakan fraudster untuk menjalankan aksinya.

Modus Social Engineering

Masih ingat video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang viral sebelum pemilu 14 Februari 2024 lalu? Di media sosial beredar video Presiden RI berpidato menggunakan bahasa Mandarin yang menimbulkan kontroversi.

Padahal, video merupakan teknik memodifikasi atau menciptakan konten visual berupa foto dan video dengan bantuan AI. Biasanya, hasil ramuannya sangat realistis dan sulit dibedakan dengan konten asli. Hal ini bisa menimbulkan kesalahan persepsi bagi orang yang melihatnya.  

Supaya Neotizen lebih berhati-hati, berikut ini adalah contoh modus social engineering menggunakan AI:

1. Modus Tsunami Social Engineering  

Di modus ini, fraudster bisa membuat email phishing dengan kualitas yang semakin meningkat karena penggunaan GAN (Generative Adversarial Networks) sehingga menjadi lebih meyakinkan, deepfakes yang realistis, dan serangan social engineering lainnya.

2. Modus Software Open-Source

Dengan bantuan AI, fraudster membuat malware yang  mampu mengubah algoritma kode secara real-time yang diaplikasikan pada file .apk. Hasilnya membuat malware tersebut sulit terdeteksi sistem keamanan di smartphone.

3. Modus Deep-fake Video 

Tak hanya untuk audio, teknologi AI juga makin luas untuk visual yang realistis. Fraudster menggunakan deep-fake dan bisa menyamar menjadi orang terdekat, kolega atau teman bisnis menggunakan video secara realtime.

Pastikan untuk selalu:

1. Jaga kerahasiaan data pribadi ( KTP, CVV, masa berlaku Kartu Debit, OTP, PIN, dan password).

2. Jangan pernah memberitahukan data pribadi kepada pihak manapun termasuk petugas yang mengaku dari pihak Bank.

3. Jangan mudah tergoda oleh penawaran iklan yang sangat menarik, pastikan dahulu kebenarannya.

4. Pastikan notifikasi aplikasi neobank sudah aktif agar bisa menerima notifikasi transaksi

5. Jaga kartu debit neobank saat bepergian dan tidak memberikan kartu kepada orang asing diluar pengawasan.

6. Selalu gunakan situs website resmi dan aplikasi resmi untuk transaksi online.

7. Lakukan pengecekan pada mutase rekening (bank statement) setiap bulannya.

8. Jangan sembarangan mengunduh, mengklik file atau tautan mencurigakan yang dikirimkan melalui e-mail, WhatsApp, atau SMS yang direkomendasikan dari sumber asing.

9. Jika terdapat aktivitas/transaksi mencurigakan segera hubungi kanal resmi Bank Neo Commerce sebagai berikut:

Segera hubungi Pusat Bantuan Bank Neo Commerce jika menemukan transaksi mencurigakan di rekening pribadi, mendapatkan email yang berhubungan dengan rekening pribadi, atau pesan singkat mencurigakan.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

 

 

 

 

Tunggu apa lagi?

Yuk, cobain pakai neobank sekarang!