Dunia dihantui oleh resesi tahun depan. Kondisi ini terjadi ketika perekonomian suatu negara menurun selama dua kuartal berturut-turut. Ketika resesi, Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan dan harga komoditas lainnya mengalami kenaikan. Inflasi tak bisa dihindari. Suku bunga bank di dunia pun naik secara agresif.
Resesi membuat orang menjadi lebih pelit dalam berbelanja. Pertumbuhan ekonomi pun melambat atau bahkan berhenti. Perusahaan mungkin terpaksa merumahkan sebagian karyawannya. Akibatnya, pengangguran bertambah.
Skenario resesi memang suram. Namun, kamu bisa melakukan antisipasi dari sekarang. Lakukan 5 hal di bawah ini untuk menghadapi resesi.
1. Lebih hemat dari hal terkecil
Membiasakan diri untuk berhemat tidak bisa terjadi dalam satu malam. Kamu harus membangun kebiasaan tersebut secara konsisten. Kamu bisa mulai dengan hal terkecil. Misalnya, alih-alih naik ojek online setiap ke kantor, cobalah mulai naik bus atau kereta. Kamu bisa berhemat banyak dengan satu perubahan kecil ini.
2. Konsisten untuk menghabiskan lebih sedikit dari penghasilan
Tahap selanjutnya adalah mengontrol pengeluaran. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Kalau perlu tentukan angka yang ajeg untuk pengeluaranmu. Sebagai contoh, kalau kamu punya penghasilan Rp5 juta per bulan maka kamu hanya boleh menggunakan Rp3 juta untuk semua kebutuhanmu. Tidak boleh lebih.
3. Kencangkan alokasi untuk dana darurat
Info mengenai resesi tahun depan membuat keadaan menjadi serba tak pasti. Dana darurat adalah biaya yang disimpan untuk keperluan mendadak dan tidak terduga. Dan dalam resesi, percayalah, keperluan tidak terduga itu akan datang. Dalam berbagai bentuk.
Idealnya, jumlah dana darurat yang dibutuhkan lajang sebesar 3-6 kali gaji. Sementara bagi yang sudah menikah butuh 6-12 kali gaji. Jika selama ini kamu masih malas untuk menabung dana darurat. Sekarang, saatnya untuk lebih fokus.
4. Tambah sumber pendapatan
Tambah penghasilan kamu dengan mencari pekerjaan atau peluang lain selain pekerjaan utama. Jangan bergantung pada satu sumber penghasilan. Jadi, kalau amit-amit, kamu dirumahkan oleh perusahaan, kamu masih ada sumber penghasilan lainnya.
5. Diversifikasi investasi
Cobalah melakukan diversifikasi portofolio investasi. Ketika satu instrumen naik, yang lain turun. Begitu juga sebaliknya. Selain itu, fokus pada rencana jangka panjang, meminimalkan risiko, dan untung dari pemulihan pasca resesi.
Tambah Simpanan Uang untuk Hadapi Resesi Tahun Depan
Jika kamu sudah menyiapkan tabungan dan masih punya sisa dana yang belum terpakai, simpan uang tersebut dalam instrumen investasi yang aman seperti deposito dan reksa dana.
Deposito adalah simpanan uang yang hanya bisa ditarik saat jatuh tempo. Sementara, reksa dana adalah instrumen pengumpulan dana yang kemudian dikelola oleh manajer investasi untuk ditempatkan ke beberapa jenis investasi. Sebagai ilustrasi, kamu dan beberapa orang lainnya punya uang Rp100.000, kemudian uang tersebut dikumpulkan dan dikelola manajer investasi.
Investasi di Reksa Dana
Reksa dana memang jadi primadona bagi investor pemula. Dana yang diinvestasikan dikelola oleh ahli, yaitu manajer investasi. Dengan begitu, investor tak perlu melakukan analisis pasar yang seringkali membingungkan untuk awam.
Ditambah, tak perlu modal banyak untuk berinvestasi reksa dana. Keuntungan yang ditawarkan juga cukup lumayan, mulai dari 4-6,5% per tahun.
Di sisi lain, tabungan dan deposito dipilih sebagai “ruang aman” untuk menyimpan uang. Meskipun reksa dana memberikan imbal hasil yang menggiurkan, tetapi tetap fluktuatif dan memiliki risiko. Makanya, tabungan dan deposito digunakan sebagai tempat penyimpanan uang yang aman, stabil, dan selalu bisa diandalkan.
Resesi tahun depan memang tampak menakutkan. Tapi, tak perlu panik. Kamu masih punya waktu untuk menyiapkan “payung sebelum hujan”. And that (recession) too shall pass.
Memanfaatkan ketiga instrumen sebagai diversifikasi investasi merupakan langkah yang tepat. Ingat, jangan taruh semua telur dalam satu keranjang.
Kegiatan menyimpan uang di reksa dana, tabungan, atau deposito merupakan bagian dari wealth management. Cara kamu mengatur uang akan menentukan situasi finansialmu di masa depan. Makanya, maksimalkan pengelolaan keuanganmu melalui wealth management bersama Bank Neo Commerce. Yuk, download aplikasi neobank di PlayStore dan App Store sekarang juga!
Catatan: Artikel di atas bukan saran keuangan. Performance masa lalu tidak menjamin performa di masa depan. Masyarakat diimbau untuk tetap melakukan uji kelayakan.
***
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).